kelana

Menghabiskan masa selama 21 hari di Selatan negara Gajah Putih sangat mengujakan.Setiap kali bangun tidur dan mendengar kebisingan di sekitar tempat penginapan merupakan musik exodus untuk aku.Ya apalagi kalau bangunnya dengan tidur yang pulas..hati terasa aman sambil memikirkan akan apa yang harus dimulakan pada hari itu.Aku tidak ke mana seperti yang kulakukan ketika siangnya semakin perang,aku lebih suka duduk di luar ruang lobi hotel dan menikmati minuman panasku dan ditemani oleh gadis manis yang punya kulit yang halus.Soal komunikasi tidak menjadi hal yang rumit bagi aku.Di sini aku menjadi penghirup darah gajah putih.


Aku pernah membaca satu petikan dari seorang pengembara bangsa melayu ketika dia menyeludup jiwanya di jalan-jalan kota bangsa penghapus Yahudi,yang terbelah dua oleh Tembok Berlin,yang menyanjung tinggi seorang tukang masak,yang menjadi kota kecintaan bangsa Turki dan membenci ahli sihir.


"Bahasaku adalah Bangsaku..Bangsaku adalah Negaraku..Negaraku adalah Bahasaku"


Di negara Gajah Putih,aku malu berbicara dengan bahasaku...