dalam kisah augustus

Langkah pada rentak yang sama.Dengar musik yang sama.Rasa angin yang sama.Pijak tanah yang sama.Sayangnya tidak pada masa yang sama.Salah waktu barangkali.Terdengar ada suara angin yang berbau cemburu;


"Mahu lihat kepuraan,jangan lihat pada pertemuan pertama.Tapi rasai apa selepasnya."


Pemikiran tidak akan berubah kala itu.Kesedaran membuatkan kita tersenyum.Dan memahami.Betapa sukarnya untuk sebuah persahabatan seandainya penilaian tidak sama dengan apa yang dilihat.Ada bingung yang menyapa;


"Yang kau kira teman itu adalah sisi kepuraan yang paling nyata."


Kembali pada asalnya.Kita tidak akan menjadi istimewa untuk mereka yang merasa istimewa.Seolah kita diajak dengan ramah ke parti mereka dan mentertawakan kita.Kita turut tertawa tapi bersedih dalam hati.Ada lagu yang dititipkan;


"Jangan bersedih andai kita tidak sebagus mereka.Bersedihlah untuk mereka yang merasakan bagus."


Kita masih bernafas pada cara yang sama,sahabat.