Ini Bukan Untuk Dipersoalkan...

Kalau aku itu kelihatan seperti menulis dalam lenggok bahasa tanah seberang,Indonesia, bukan lar kerna aku begitu obses tapi ya mungkin kerna darah yang mengalir dalam tubuh ku ini punya connections yang begitu rapat.Aku akui banyak benda yang aku sukai tentang Indonesia.Dari bahasanya,culturenya,seninya,perfilemanya dan ya tentu saja cewek2nya...(selingan saja...)

Ayah ku memang pure,lahirnya saja di Kalimantan.Merantau ketika ke 2-2 tanah berada dalam kondisi konfrontasi.Permusuhan yang banyak mengorbankan rakyat dan para angkatan tentera.Itu yang aku tahu dari cerita semasa kecilku dari ayahku..Mendapat kerakyatan setelah bertemu jodoh dengan ibuku di Borneo(Sabah).Dan aku akhirnya lahir sebagai anak Malaysia yang tetap mendukung Rukun Negara.Apalagi setelah aku punya professions yang berkhidmat untuk raja dan negara Malaysia.

Namun dalam masa yang sama aku tak dapat lari dari menyukai negara bangsa ku sendiri..Kekadang melucukan bila saja Kejohanan Piala Thomas dalam arena badminton(bulu tangkis)hati ku lebih anxious bila Malaysia harus menumpaskan Indonesia.Rasanya mana satu patut aku sokong...?Malah ketika bertemu dalam perlawanan bolasepak juga begitu...Terus terang aku lebih suka kalau Indonesia itu memenanginya..Tapi itu semua tidak menunjukan yang aku berpaling tadah atau khianat pada tanah kelahiran ku..aku cuma tidak mampu menyembunyikan emosiku dalam soal yang ini..

Dari soal seni khususnya music dan filem aku punya koleksi yang banyak dari Indo.Dengar saja track lagu dalam mp3 aku dipenuhi oleh lagu dari band2 Indo berbanding hanya 2-3 lagu dari Malay.Malah filem hasilan Indo juga lebih banyak aku tonton dari filem2 Malay..Soal ini aku boleh saja lari dari dipersoalkan tentang taat setia ku kerna aku masih punya hak untuk menyukai seni yang bagaimana mampu mengesankan emosi ku.Ia seolah-olah inspirasi aku.Karya mereka kelihatan lebih asli malah tidak keterlaluan kalau mereka itu dipenuhi oleh rasa seni yang berkembang dengan cukup baik dan indah.

Apa yang malangnya ayahku tidak pernah mengajar aku bagaimana bertutur dalam bahasa bangsanya.Satu kerugian yang amat aku kesali.Boleh saja kalau aku mampu kuasai ke 2-2 bahasa ini memberikan aku satu kelebihan.Ternyata ada alasan kenapa ayahku lebih suka bertutur dalam bahasa melayu baku dan dialek Sabah.Apa pun aku tetap menyimpan impian untuk bertemu sebahagian saudara ku yang di Indo,mungkin bukan sekarang kerna aku terikat dengan perkhidmatan aku lagi.

Namanya juga satu rumpun bangsa cuma diperbedakan denga berapa perkara yang khusus..Ternyata aliran darahku mengalir ke arah 2 cabang yang berlainan tapi tetap bertemu pada satu titik.Harap ini tidak mengundang persoalan tentang taat-setiaku...dan ini buka satu pilihan.

5 comments:

Unknown said...

met siang.duh, pusing deh kalo udah ribut2 gini.

Rona Realiti said...

saya plak siang malam lidah ni nak cakap sabah je..
nak plak si razali beriya mengajar bahasa sabah...
kena minta posting sabah gak ni...

ghost said...

Sang Cerpenis :anyway fan,its not big deal.bg yg pya open minded n alwys thnk positif,its doesnt matter...right.

Rona Realiti :haha..jgn sampai terpikat sama sumandak2 nnt ko susah mau balik taiping joe.

Lina CahNdeso said...

Daku senantiasa bersahabat dengan setiap manusia. Namun, segera akan berkobar jiwa patriotisme apabila kedaulatan negeriku dilecehkan oleh negara lain.
Salam silaturrahmi....

MUX SPARROW said...

Subhanallah.. saya sependapat denganmu, wahai saudaraku..
Saya muslim Indonesia tanpa ada kaitan darah dengan saudara muslim di Malaysia...tapi tentu ada kaitan aqidah ya.. ^_^

Ini adalah petikan komen saya di blog lain soal hubungan Indonesia-Malaysia di blogs saudara Malaysia lainnya, The Sahabat: http://thesahabat04.blogspot.com/2010/05/why-jews-so-smart.html
ketika terjadi konflik atas "perampokan" tari pendet, reog, dll., prinsip saya adalah:
TIDAK SEMUA ORANG INDONESIA ITU BAIK, DAN TIDAK SEMUA ORANG MALAYSIA ITU BURUK."

karena saya ingat ayat ini:
Al-Ma'idah (5) : 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

prinsip ini pada suatu hari pernah membuat saya dan sahabat dekat saya, berdebat sengit...
saya tidak setuju dengan aksi 'sweeping' warga negara malaysia yang ada di indonesia..
dia bilang saya tidak nasionalis,
kujawab, agama adalah yang utama, sesama muslim adalah bersaudara.. reog, tari pendet, dll tidak akan ditanya di akhirat...tetapi tanggung jawab atas sesama muslim akan ditanya..
sekira sebulan kemudian..SAHABAT SAYA ITU DIPANGGIL KEMBALI KE RAHMATULLAH... ;_(((

anda tahu? setiap saya kenangkan almarhum... selalu ada tangis-sunyi dalam hati terdalam saya.. karena telah berucap "terlalu" tegas dalam bertindak adil thd saudara2 muslim di malaysia..

semoga Allah Swt. menerima amal ibadah, almarhum sahabat saya itu... semoga Allah memeluknya dalam rengkuhan Ar-Rahman Ar-Rahim.. sahabat...maafkan aku... ;_(